
Bengkulu, 23 Oktober 2025 — Sebagai bentuk kepedulian terhadap tumbuh kembang anak dan upaya menekan angka stunting di Provinsi Bengkulu, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) berkolaborasi dengan LAZNAS Yakesma Cabang Bengkulu meluncurkan program PELITA (Pelindo Lingkungan Tanpa Anak Stunting).
Program ini menyasar anak-anak berisiko stunting di wilayah Kota Bengkulu, terutama di Kecamatan Gading Cempaka, melalui pemberian bantuan gizi, edukasi kesehatan keluarga, serta pemantauan pertumbuhan anak secara berkelanjutan.
Data resmi menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan Antara News Bengkulu (2024), angka stunting di provinsi ini mencapai 20,2 persen pada 2023, sementara di Kota Bengkulu sempat turun dari 12,9 persen pada 2022 menjadi 6,7 persen pada 2023. Namun, laporan tahun 2024 menunjukkan peningkatan kembali menjadi 16,1 persen.
Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan penurunan angka stunting hingga 4 persen pada tahun 2025, sejalan dengan target nasional Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Melihat situasi tersebut, Pelindo dan LAZNAS Yakesma Bengkulu berinisiatif menghadirkan program kolaboratif untuk memperkuat intervensi gizi dan pendampingan keluarga.
Manager Keuangan & ESDM Pelindo, Muhammad Aftoni, menyampaikan bahwa program PELITA merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional.
“Kami percaya kolaborasi dan kepedulian lintas sektor adalah kunci menurunkan angka stunting. Melalui program Pelindo Peduli Stunting ini, kami ingin menghadirkan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

Branch Manager Yakesma Bengkulu, Apra Juliada Putra, menambahkan bahwa Yakesma tidak hanya berperan dalam penyaluran bantuan, tetapi juga dalam proses pendampingan dan pemantauan kesehatan anak.
“Harapannya, dengan pola intervensi yang berkelanjutan, anak-anak di Bengkulu dapat tumbuh sehat, cerdas, dan terhindar dari risiko stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Gading Cempaka, Anshar Amin, turut mengapresiasi kolaborasi ini.
“Program ini sangat membantu masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera. Upaya penanganan stunting harus dilakukan bersama antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial,” katanya.
Program PELITA menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara lembaga sosial, dunia usaha, dan pemerintah daerah dapat mempercepat penurunan stunting di tingkat komunitas. Upaya ini selaras dengan visi nasional untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 — generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
LAZNAS Yakesma dan Pelindo berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi kolaborasi serupa di daerah lain, agar semakin banyak anak Indonesia tumbuh dengan gizi yang baik dan masa depan yang lebih cerah.
