
7 Amalan Harta yang Pahalanya Terus Mengalir — Investasi Abadi untuk Kehidupan Setelah Mati
Rimbi | Bayangkan sebuah rekening pahala, yang terus terisi… bahkan setelah kita tidak lagi berada di dunia. Inilah salah satu karunia besar dari Allah ﷻ: amalan jariyah — amalan yang pahalanya terus mengalir.
Islam, dengan kasih sayangnya, membuka banyak pintu untuk umatnya berinvestasi dalam amal yang tak lekang oleh waktu. Dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan harta kita untuk kebaikan yang berkelanjutan.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)
Mari kita renungkan bersama, tujuh bentuk amalan harta yang dapat menjadi “tabungan abadi” menuju surga:
Masjid bukan sekadar tempat shalat. Ia adalah jantung peradaban Islam, tempat berkumpulnya ilmu, ibadah, dan silaturahmi.
Allah ﷻ berfirman: “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir…” (QS. At-Taubah: 18)
Setiap kali ada orang yang shalat, membaca Al-Qur’an, atau berzikir di masjid yang kita bantu bangun — pahala itu mengalir kepada kita. Tidak harus membangun sendiri. Anda bisa berkontribusi melalui wakaf pembangunan masjid, bahkan mulai dari Rp10.000.
Salah satu bentuk sedekah jariyah yang mudah namun berdampak luar biasa adalah menyumbangkan mushaf Al-Qur’an. Setiap huruf yang dibaca orang lain dari mushaf yang Anda sumbangkan — pahalanya mengalir kepada Anda.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Sedekah di waktu subuh sering disebut sebagai salah satu amalan pembuka rezeki. Waktunya yang masih tenang, udara yang segar, dan suasana yang syahdu membuat sedekah subuh terasa lebih “berjiwa”.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap pagi dua malaikat turun, salah satu berdoa, ‘Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang bersedekah,’ dan yang lain berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sekarang sudah banyak platform yang memudahkan kita untuk bersedekah subuh, termasuk lewat lembaga resmi seperti YAKESMA. Bahkan mulai dari Rp1.000 pun bisa, lho!
Ilmu adalah salah satu warisan terbaik. Dan wakaf untuk pendidikan adalah cara konkret untuk “menanam ilmu” yang akan terus tumbuh, bahkan setelah kita tiada. Misalnya: wakaf tanah untuk sekolah, beasiswa tahfidz, pembangunan asrama santri, atau bantuan alat tulis. Allah berfirman: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Sedekah air itu ringan, tapi balasannya besar. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ menyebut bahwa sedekah air adalah sedekah terbaik. “Sedekah terbaik adalah memberi air.” (HR. An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Air adalah kebutuhan dasar. Maka dari itu, wakaf sumur, tandon air, atau filter air untuk daerah rawan kekeringan bisa menjadi sedekah jariyah yang manfaatnya sangat luas.
Menolong orang sakit bisa jadi jalan menuju surga. Lewat wakaf layanan kesehatan — seperti ambulans gratis, alat medis, hingga pembangunan klinik — kita bisa membantu masyarakat dhuafa mendapatkan akses kesehatan yang layak.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang meringankan beban saudaranya, Allah akan ringankan bebannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Kesehatan adalah kebutuhan pokok. Bayangkan betapa besarnya pahala jika kita bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang.
Wakaf jenis ini sangat menarik. Wakaf produktif adalah ketika harta wakaf (misalnya kebun, minimarket, atau properti) dikelola secara bisnis, dan hasil keuntungannya disalurkan ke program sosial. Artinya, wakaf ini terus berputar dan memberi manfaat secara berkelanjutan. Cocok untuk kamu yang ingin hartamu terus “bekerja” di dunia dan akhirat.
Allah berfirman: “Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap tangkai seratus biji…”(QS. Al-Baqarah: 261)
Penutup: Saatnya Menabung untuk Akhirat
Zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) bukan sekadar donasi. Ini adalah bentuk cinta kita kepada sesama, dan bukti kesungguhan kita dalam menyiapkan bekal pulang ke akhirat. Dan kabar baiknya: kita semua bisa mulai sekarang, dari yang kecil dan sederhana.
Yuk, Mulai dari Sekarang Bersama YAKESMA
Yakesma (Yayasan Kesejahteraan Madani) hadir sebagai lembaga resmi yang memfasilitasi beragam program ZISWAF:
📱 Cukup dari HP kamu, tinggal klik dan transfer, niat baikmu langsung tercatat di sisi Allah.
💳 Tersedia QRIS dan transfer bank
🌐 Website: https://temanberbagi.org
“Kalau bukan kita yang menanam kebaikan, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”