
Jakarta – Sebagai lembaga pengelola dana Zakat, Infaq, Sedekah, dan Dana Sosial Kebaikan Lainnya (ZIS-DSKL) skala Nasional, Laznas Yakesma terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman dan berorientasi pada kebermanfaatan dengan mengelola dana secara efektif, akuntabel, professional, dan tepat sasaran untuk para mustahik di berbagai wilayah seluruh Indonesia.
Public Expose 2025 menjadi ajang Laznas Yakesma dalam menyampaikan laporan pencapaian kinerja dan jejak manfaat kebaikan yang telah dilakukan selama 14 Tahun kepada Publik. Kegiatan Public Expose yang bertemakan Indonesia CollaborAction Forum ini mendorong adanya sinergi dan kolaborasi antar stakeholder yang berkaitan dengan percepatan kemaslahatan untuk menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (26/02) di Jakarta dengan mengundang stakeholder baik dari Pemerintahan, NGO, Komunitas, Lembaga Pendidikan, Mitra Korporasi, dan juga Media Massa. Turut hadir dalam kegiatan ini Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Wildhan Dewayana Rosyada, M.Si selaku Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Nasional, Jajaran Dewan Pengawas Syariah Laznas Yakesma, dan Fahmi Zulkarnain, M. Pd selaku Ketua Umum JSIT Indonesia.
Public Expose dibuka dengan penampilan tarian daerah, dilanjutkan sambutan oleh Chief Executive Officer (CEO) Laznas Yakesma, Sahabudin, Ak., MM sekaligus menyampaikan laporan pencapaian kinerja dan jejak manfaat kebaikan Laznas Yakesma serta menekankan poin kolaborasi yang merupakan sebuah keharusan bagi semua pihak untuk memberikan perubahan yang berkelanjutan bagi Indonesia.
“Yakesma, sebagai lembaga filantropi yang sudah hadir sejak 14 tahun lalu dan berkomitmen terhadap perubahan sosial berkelanjutan, kami berkeyakinan bahwa gotong royong dan kolaborasi bukan sekedar konsep, melainkan kekuatan yang mampu menggerakkan perubahan, Keyakinan inilah yang melahirkan Indonesia CollaborAction Forum, sebuah ruang aksi dan sinergi bagi para pemangku kepentingan untuk bersama-sama menghadirkan solusi bagi negeri,” ujarnya.
Sahabudin juga menambahkan bahwa masih banyak yang perlu diberikan intervensi untuk mengatasi permasalahan mereka.
“Di forum ini kita juga mengakselerasi program kemanusiaan berbasis dampak melalui pendekatan inovatif dan berbasis riset. Kami juga ingin menginspirasi lebih banyak individu dan institusi untuk berkontribusi dalam transformasi sosial yang inklusif, dan di balik data-data statistik tersebut, ada jutaan kehidupan yang menantikan solusi nyata dalam menghadapi tantangan tersebut,” tambahnya
Indonesia CollaborAction Forum ini bukan sekadar forum presentasi, tetapi momen strategis untuk membangun gerakan kolektif yang lebih kuat, lebih strategis, dan lebih terukur dalam memberikan solusi bagi permasalahan bangsa. Sebagai aksi nyata, Laznas Yakesma telah menjalankan program-program unggulan yang di dasari oleh permasalahan dasar yaitu masih sulitnya akses Pendidikan, Pemberdayaan Perempuan, dan ketimpangan Ekonomi di suatu wilayah.
Berdasarkan permasalahan tersebut Laznas Yakesma merumuskan 3 Program unggulan untuk dapar melakukan intervensi melalui Program Beasiswa Cendikia Madani, Program Ibu Tangguh, dan Program Kampung Madani sebagai ikhtiar solusi untuk menjawab masalah yang ada. Selain itu, Yakesma juga berperan dalam membantu perkembangan komunitas Muslim Indonesia di luar negeri melalui program Masjid Lima Benua, yang telah berjalan di Belanda dan Jepang, dan akan diperluas ke negara lain, dan juga tentunya bantuan untuk kemanusiaan khususnya di Palestina.
Dalam akhir penyampaiannya, Sahabudin menegaskan pentingnya kegiatan Public Expose ini karena Laznas Yakesma sebagai lembaga berkomitmen untuk terus menjaga kepatuhan terhadap syariah, regulasi, dan prinsip kebangsaan dalam tata kelola lembaga
“Sebagai lembaga publik yang berizin, memandang perlu melakukan Public Expose, selain Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang setiap tahun kita sampaikan kepada regulator, Baznas, Kemenag, dalam rangka untuk meningkatkan trust dan awareness Yakesma,” tutupnya.
Dalam kegiatan ini juga digelar launching program Ramadan yang mengusung tema besar “Zakat Berjuta Manfaat” yang langsung diresmikan oleh Sahabudin kemudian di dampingi Prof. Waryono Abdul Ghofur, Wildhan Dewayana Rosyada, Dr. KH. Atabik Luthfi, Lc. M.A dan KH. Miftahul Huda, Lc.
Kegiatan dilanjutkan dengan Talkshow yang disampaikan oleh Dr. Sutan Emir Hidayat, P.Hd. selaku Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Republik Indonesia, Tatiek Kancaniati, SE selaku Kepala Divisi Penguatan Pendistribusian dan Pendayagunaan LAZ Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI), dan Arif Nurhayadi, S.P selaku Chief Fundraising Officer (CFO) Laznas Yakesma dengan membawakan tema “Kolaborasi Masyarakat Menuju Indonesia Emas 2045”.
Sebagai penutup acara, sebagai bentuk apresiasi terhadap para mitra korporasi, mitra program, komunitas, dan muzakki yang sudah mendukung dan membersamai Laznas Yakesma dalam menyebarkan kebermanfaatan dan pelayanan terbaik diserahkannya piagam penganugerahaan kepada CBI, HNI, D’Besto, MUC, Asuransi Takaful Umum, Askrindo Syariah, IKADI, MAPADI, PP Salimah, JSIT Indonesia, Ponpes Al Kahfi, dan Qudwah dengan harapan kolaborasi yang telah terjalin akan terus berlanjut.