Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, zakat, infak, dan sedekah dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di masyarakat.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi dan Kerja Nasional Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) secara daring, Rabu (24/8/2022).
“Potensi penghimpunan zakat, infak, dan sedekah oleh Baznas dapat terus dioptimalkan sebagai alternatif solusi bagi masalah sosial ekonomi umat, utamanya dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan distribusi pendapatan antarkelompok masyarakat,” kata Ma'ruf, dikutip dari tayangan YouTube Baznas TV.
Oleh karena itu, Ma'ruf mengatakan, keberadaan Baznas sebagai pengelola zakat, infak, dan sedekah sangat krusial dalam membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengentaskan kemiskinan.
Ia pun bersyukur pengumpulan zakat, infak dan sedekah oleh Baznas dari tahun 2002 hingga 2022 terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 34,75 persen per tahun.
“Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan keinginan masyarakat untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah kian meningkat,” ujar Ma'ruf.
Ma'ruf pun berpesan agar pengelolaan zakat, infak, dan sedekah oleh Baznas mesti berprinsip pada 3 Aman, yaitu Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
“Penerapan prinsip ini harus digaungkan secara nasional, hingga menjadi referensi bagi para pengelola zakat di Indonesia,” kata dia.
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini menambahkan, ada beberapa hal yang mesti terus dilakukan Baznas untuk menjaga kepercayaan umat.
Pertama, ia meminta Baznas untuk memastikan tata kelola penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara profesional dan transparan.
Kedua, meningkatkan sumber daya manusia amil zakat yang andal dan berkompetensi.
Ketiga, meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat tentang zakat, infak, dan sedekah.
“Selanjutnya, mendorong digitalisasi dalam rangka meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan perluasan jangkauan.
Terakhir, memastikan penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran dengan basis data yang akurat,” kata Ma'ruf.
Sumber: Kompas.com