Udah, Sholawatin Aja!
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo’a kepadaKu”, (QS. Al-Baqarah: 186).
Saat ini mari kita mengingat kembali daftar keinginan dalam kehidupan kita. Berapa banyak sih yang sudah kita gapai, dan berapa banyak yang belum kita ikhtiarkan. Kalau belum ada impian, yuk mulai menulis impian-impian kecil dalam hidup kita ke dalam selembar kertas atau notes dalam handphone kita. Sambil menginternalisasi ayat Qur’an berikut, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”, (QS. Ar-ra’du: 11)
Ibarat menaiki anak tangga dalam menuju rencana atau target dalam hidup, tak sadar bahwa waktu kita mulai berkurang. Hingga akhirnya kita mulai mengeluh, “Ah, susah banget sih, belom dapet ini, belom dapet itu”.
Sering kita seperti itu? #SelfReminder. Sudah sering doa, tapi gak dikabulkan? Trus nulis status, “kok Allah ngasih cobaan yang gk bisa gw tanggung sih”. Sudah banyak belajar buat UAS tapi nilai di siak lebih kecil dari temen yang sedikit belajarnya? Trus ngadu, “kok Allah gak adil sih”. trus berkata yang tidak-tidak, “eh, anj*r lu nyontek ya! lu bawa catetan ya ketika ujian!” sedikit-sedikit ngeluh, sedikit-sedikit ngadu. Inget, setiap hidup kita itu akan direkam, dan menjadi film yang akan kita tonton dalam hari pembalasan nanti. Apa sih gunanya ngeluh trus ngata-ngatain? “Gak Ada!” yang ada malah menambah daftar dosa kita karena berfikiran buruk & berkata yang tidak seharusnya.
Temen-temen, kita memang punya nafsu untuk “ingin ini” dan “ingin itu”. Dan nafsu itu sejatinya adalah fitrah manusia. Manusia yang gk punya nafsu bisa dibilang enggak normal.
Nafsu berperan banyak dalam hidup kita, hasrat pendorong aktifitas kita, seperti makan, minum, bekerja, belajar, tidur, bangun, dan lain-lain. Tapi, namanya nafsu kalo enggak ditempatin di tempat yang seharusnya juga bisa jadi bumerang bagi kita.
Jangan sampai nafsu merajai isi otak kepala kita. Jangan sampai kita dibutakan oleh nafsu.
Karena nafsu yang dominan di dalam diri kita akan membuat kita lalai akan kewajiban kita di dunia “Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami Lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya.”, (QS. Al-Kahf: 28).
Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita lebih dewasa dalam memaknai keinginan kita. Apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik bagi kita. Takdir mana yang kita pilih belum tentu itu yang terbaik. Kita punya rencana yang baik. Tapi percaya deh, rencana Allah tetep yang paling baik. Just Do Your Best, Let Allah Takes the Rest!
sumber : Salam UI