
Halmahera Barat – Lembaga Amil Zakat Nasional Yakesma Cabang Maluku Utara (Malut) menggelar trauma healing untuk anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat.
Erupsi Gunung Ibu yang terjadi sejak 15 Januari 2025 menyebabkan jumlah pengungsi bertambah setiap hari, sampai saat relawan Yakesma diterjunkan ke lokasi pada Senin (20/1), terdapat delapan titik pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 1.067 orang atau 432 kepala keluarga.
Jumlah pengungsi yang cukup banyak di lokasi pengungsian membutuhkan penanganan cepat, terutama pada anak-anak yang mengalami kehilangan seperti kesempatan belajar dan bermain. Olehnya itu, tim relawan Yakesma Malut melaksanakan kegiatan trauma healing di beberapa titik pengungsian, salah satunya di lokasi Gereja Tua Tongute Sungi.
Sebagaimana diketahui, trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma. Dalam kasus ini adalah anak–anak korban erupsi Gunung Ibu tersebut.
Karena itu, enam relawan Yakesma secara bergantian melakukan trauma healing dengan mengajak anak-anak di pengungsian bermain, hypnotherapy, edu games, kemudian ditutup dengan menggambar dan berbagi shaker serta snack ringan untuk mereka.
Total anak yang terlibat dalam kegiatan trauma healing sebanyak 70 orang. Mereka sangat antusias mengikuti acara yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut.
Relawan Yakesma Malut, Sukmawati, mengaku bahwa anak-anak sangat butuh trauma healing dan games serta permainan yang menyenangkan agar mengurangi trauma mereka selama berada di lokasi pengungsian.
“Selama proses trauma healing berlangsung, tim relawan Yakesma didampingi langsung oleh Dinas Sosial Halmahera Barat dan TNI-AD yang ada di lokasi,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan kemudian para relawan melanjutkan kegiatan berikutnya pada titik pengungsian lain.