Cirebon – Laznas Yakesma turut berperan aktif dalam rapat strategis terkait dengan peluncuran Kampung Zakat Gowa Lor diadakan di Ruang Rapat Kemenag Kabupaten Cirebon (06/11), dengan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, Saefuddin Jazuli, Kepala Seksi Zakat & Wakaf Kemenag Kabupaten Cirebon, Mulyadi, Kuwu Gowa Lor, Maksudi, Pembina Kampung Zakat Gowa Lor, Syahrudin, serta perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ) termasuk Yakesma.
Dalam pertemuan ini, Saefuddin Jazuli mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada perwakilan LAZ yang telah mendukung program Kampung Zakat Gowa Lor, yang diperkirakan akan memberikan manfaat besar bagi 58 mustahik yang fokus pada pengembangan pertanian modern dan berkelanjutan. “Semoga dengan adanya program ini, Kampung Zakat Gowa Lor bisa menjadi percontohan dalam pemberdayaan masyarakat berbasis zakat,” ujarnya
Kuwu Gowa Lor, Maksudi, menyampaikan harapannya agar para petani di desa tersebut dapat menjadi pemberi zakat, sehingga menciptakan ekosistem zakat yang saling mendukung. “Kami berharap petani di desa kami tidak hanya menerima manfaat zakat, tetapi juga dapat memberikan zakat sebagai bagian dari kontribusi sosial,” ungkap Maksudi.
Syahrudin, Pembina Kampung Zakat Gowa Lor, menambahkan bahwa kolaborasi antara desa dan LAZ dapat mempercepat program-program positif, terutama di bidang ekonomi sosial. “Dengan tagline ‘Padi Nusantara', kami berharap desa Gowa Lor bisa memberikan kontribusi dalam swasembada pangan nasional, sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat,” jelas Syahrudin.
Mulyadi, Kepala Seksi Zakat & Wakaf Kemenag Kabupaten Cirebon, mengharapkan bahwa pertemuan ini akan memperlancar komunikasi antara desa Gowa Lor dan berbagai pihak terkait, termasuk LAZ. Hal ini diharapkan dapat mendukung percepatan akselerasi program yang lebih terintegrasi, serta memastikan pemberdayaan yang lebih efektif bagi mustahik.
Arah utama dari program Kampung Zakat Gowa Lor adalah mengintegrasikan aspek pertanian dengan keagamaan, mengingat banyaknya guru ngaji dan imam masjid yang juga terlibat dalam praktik pertanian di desa tersebut. Dengan adanya sinergi antara sektor pertanian dan keagamaan, diharapkan desa Gowa Lor dapat tumbuh menjadi desa yang mandiri secara ekonomi dan sosial.
Yakesma menyambut baik kolaborasi ini, karena program kampung zakat ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi masyarakat Gowa Lor, serta meningkatkan kualitas hidup mustahik melalui pemberdayaan yang terarah dan terstruktur.
