
Jakarta, 21 September 2025 – Ribuan warga memadati kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta Pusat pada Minggu (21/9) dalam acara Zakat Wakaf Funwalk (ZaWa Funwalk) 2025 yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI. Kegiatan ini mengusung misi meningkatkan literasi zakat dan wakaf di tengah masyarakat.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 81 lembaga zakat dan wakaf, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Lembaga Amil Zakat (LAZ), Nazir, Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU), asosiasi, serta mitra strategis lain. Selain itu, ribuan masyarakat umum juga turut ambil bagian.
Sebagai bagian dari rangkaian Blissful Mawlid 1447 H, ZaWa Funwalk memadukan olahraga, edukasi, dan hiburan masyarakat. Peserta menikmati rute funwalk yang dimulai dari Gedung Kemenag Thamrin, melewati Bundaran HI, lalu kembali ke titik awal.
LAZNAS Yakesma turut serta membuka booth yang menampilkan produk pemberdayaan binaannya, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak zakat bagi kesejahteraan sosial.
Acara dibuka langsung oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang melepas peserta funwalk pukul 07.00 WIB. Turut hadir juga Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur, yang menegaskan pentingnya gerakan ini sebagai sarana komunikasi publik.
“ZaWa Funwalk adalah ruang kolaborasi. Kami ingin masyarakat semakin akrab dengan zakat dan wakaf, serta melihat langsung bagaimana keduanya bisa berperan besar dalam menggerakkan kesejahteraan,” ungkap Waryono.
Suasana semakin semarak dengan kehadiran komika Arafah Rianti sebagai pembawa acara dan penampilan spesial Band Wali yang berhasil menarik perhatian warga.
Dalam kesempatan ini, Kemenag RI juga menyerahkan Beasiswa Zakat Indonesia senilai Rp16,85 miliar kepada 153 mahasiswa serta meresmikan 35 Kampung Zakat. Beasiswa tersebut merupakan hasil sinergi BAZNAS dengan 18 Lembaga Amil Zakat skala nasional, termasuk LAZNAS Yakesma.
Kehadiran lembaga zakat dalam ruang publik seperti CFD ini menegaskan bahwa dana umat yang dikelola secara profesional dapat menjadi kekuatan sosial-ekonomi nyata untuk membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan inklusif.