Potensi kekeringan akan terjadi di hampir seluruh Provinsi di Indonesia menurut katalog desa atau kelurahan rawan kekeringan yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) April 2019.
Salah satu Provinsi yang berpotensi alami kekeringan adalah Nanggroe Aceh Darussalam dengan tersebar di berbagai titik Kabupaten maupun Kota, termasuk Kabupaten Aceh Besar. Desa Lampoh Tarom, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar salah satu desa yang memiliki masalah ketersediaan air bersih terutama di musim kemarau. Sekitar 160 jiwa terdampak kekeringan dan kesulitan memperoleh air dari sumurnya, untuk mendapatkan air bersih mereka harus berjalan sekitar 1 km dari lokasi desa Lampoh Tarom .
Oleh karena itu, Yakesma bersama mitra donatur Mandiri Amal Insani (MAI) memberikan bantuan melalui pelaksanaan program water life (air untuk kehidupan) berupa sumur air bersih serta bank air yang dapat dikelola secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Program tersebut di launching langsung dari Desa Lampoh Tarom secara offline dan online pada Sabtu (28/8), agenda tersebut dihadiri oleh perwakilan pimpinan MAI, Yakesma secara online di Jakarta, serta secara offline oleh Kepala Desa, serta masyarakat setempat yang menjadi penerima manfaat dari program.
Proses serah terima program water life (air untuk kehidupan) berjalan dengan lancar. Penerima manfaat berterima kasih kepada para donatur yang telah membantu menghadirkan sumber air bersih yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Lampoh Tarom. Harapannya program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan memenuhi kebutuhan hajat masyarakat setempat.
Program Water Life atau disingkat dengan PROWALI adalah program bantuan pemberian sarana air bersih berupa sumur juga bank air yang akan dikelola oleh masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dengan pengelolaan bank air oleh masyarakat, membangun rasa kepemilikan bersama agar sumber air tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang.