Memaknai Kemerdekaan untuk Indonesia Maju Mendunia

Pada Setiap bulan Agustus semua warga memasang bendera merah putih di halaman depan rumah, baleho berwarna warni ikut menghiasi sepanjang jalan baik di perkotaan maupun sampai lorong pedesaan. Berbagai macam kegiatan, seperti karnaval, gerak jalan, perlombaan ikut memeriahkan “Agustusan”. Suasana itu semakin lengkap dengan lantunan-lantunan tahlil dan dzikir sebagai wujud Syukur dan doa untuk para pahlawan bangsa dan untuk kebaikan bangsa,

Ya puncak dari segala aktivitas itu adalah pada tanggal 17 Agustus yang merupakan moment yang paling bersejarah yaitu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Negara Indonesia. Atas berkat Rahmat Allah swt  perjuangan panjang para pendahulu bangsa ini berjuang melawan penjajah itu mendapatkan kemenangan dan kemerdekaa.

Makna Kemerdekaan

Kemerdekaan secara kenegaraan adalah sebagai penanda bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah berdiri dan berdaulat. Bangsa Indonesia merdeka untuk menentukan arah dan tujuan bangsa dan merdeka untuk mewujudkannya tanpa campur tangan bangsa lain, dan bebas menentukan nasibnya sendiri demi masa depan NKRI.

Mengapa Harus Merdeka

Segala bentuk penjajahan dan perbudakan di muka bumi ini harus dihapuskan karena penjajahan adalah bentuk penghambaan manusia kepada manusia dan itu sangat dilarang di dalam agama. Dalam syariat, seseorang disebut merdeka bilamana ia sadar dan berusaha keras memposisikan dirinya selaku hamba Allah swt saja dalam segenap dimensi dirinya, baik penciptaan, penghambaan, kecintaan, perasaan maupun perilaku. Oleh karena itu syariat Islam dalam berbagai konteks pelanggaran terhadap syariat ditebus dengan memerdekakan budak, di mana saat bersamaan praktik perbudakan masih menjadi budaya setempat.

Hakikat Kemerdekaan

Bangsa Indonesia dikatakan merdeka yang hakiki, bila bangsa ini sudah bisa hidup mandiri, artinya tidak menggantungkan nasib bangsa ini terus-menerus kepada negara lain. Wujud kemerdekaan adalah dengan adanya kemandirian; politik, hukum, ideologi, ekonomi, budaya, pendidikan, pertahananan dan lain sebagainya.

Tentu kemandirian itu bukan berarti tertutupnya pintu dalam bekerjasama dengan bangsa lain dalam meraih suatu tujuan yang menguntungkan bersama.

Memaknai kemerdekaan

Kemerdekaan yang diraih bangsa kita di tahun 1945 bukanlah akhir perjuangan, tetapi awal dari tanggung jawab besar untuk membangun bangsa yang lebih baik, tanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita bangsa, sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia.

Makna penting lain dari kemerdekaan adalah perjuangan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat. Semangat kemerdekaan harus mendorong kita untuk terus memperjuangkan hak-hak asasi manusia, menghapus segala bentuk diskriminasi, dan memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

Merdeka Semangat Berkolaborasi

Sejarah perjuangan leluhur kita untuk mendapat kemerdekaan mengajarkan kepada kita bahwa keberhasilan mendapatkan kemerdekaan perlu perjuangan kolaboratif. Kemerdekaan mustahil didapat oleh perjuangan kesukuan atau ketokohan, maupun kesaktian para pahlawan.

Tapi kemerdekaan didapat dengan perjuangan kolaboratif, kerja sama, dan dukungan semua unsur bangsa. Oleh karena itu untuk mewujudkan negara yang maju dan kuat perlu ada kerja kolaboratif semua unsur anak bangsa, pembangunan yang adil dan merata tanpa ada diskriminasi.

Pada saat ini masih banyak dari anak bangsa yang belum menikmati kemerdekaan, hidupanya belum merdeka sehingga belum bisa menentukan arah langkah kaki. Apakah ke kanan atau ke kiri tergantung arah angin kekuatan kapitalisme yang dikuasai segelintir orang.  Maka dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil perlu menumbuhkan kembli semangat perjuangan kemerdekaan.

Merdeka berarti berbagi untuk memerdekakan Kaum Terjajah

Zakat, infak, dan sedekah (ZIS) menjadi salah satu solusi memerdekakan orang-orang masih terjajah seperti saudara-saudara di Palestina. Sungguh ironis di saat belahan negara lain bebas berbisnis, bebas melancong ke berbagai tempat wisata, bebas melaksanakan haji dan umrah, bebas bersekolah.

Tapi rakyat Palestina merenggang nyawa, menangis bersimpah darah, merintih kesakitan, kelaparan, dan kedinginan. Duka Palestina adalah duka dunia. Wajib hukumnya kita membantu mereka dengan segala yang kita punya. Mereka sangat butuh uluran tangan kita, butuh makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, rumah ibadah, tempat tinggal, butuh doa dan semangat dari kita untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Yuk, kita maknai kemerdekaan dengan menggelorakan semangat berbagi. Sekecil apapun yang kita berikan sungguh besar manfaat dan balasan dari Allah swt. Ingat janji Allah swt. satu juta yang kita tunaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, bahkan berlipat-lipat atas kuasa Allah swt.

    Comments are closed

    Ramadan Berjuta Manfaat

    Ramadan, bulan suci penuh keberkahan, adalah momen terbaik untuk memperkuat rasa kepedulian dan berbagi kepada sesama. Di tengah semarak ibadah dan pengabdian, zakat hadir sebagai salah satu pilar penting dalam…
    Baca

    Begitu dekatnya Allah

    Allah Begitu Dekat Suatu hari seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Apakah Tuhan kita itu dekat sehingga kami dapat bermunajat kepada-Nya, atau jauh sehingga kami harus menyerunya?”…
    Baca
    Tentang Kami
    Yayasan Kesejahteraan Madani (YAKESMA) didirikan pada 4 juli 2011, sebagai sebuah lembaga amil zakat yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan mereka yang telah berjasa dalam pengajaran pendidikan keterampilan pemberdayaan dan dakwah di masyarakat.
    Kontak Yakesma
    Jalan Teluk Jakarta No.9
    Komp. AL Rawa Bambu, Pasar Minggu,
    Jakarta Selatan 12520
    Telp: (021) 22 789 677 | WA. 0822 7333 3477
    Email: welcome@yakesma.org
    2025 - Yayasan Kesejahteraan Madani
    ID