Ternate, Nuansa – Siapa sangka, biji dan cangkang pala yang selama ini dianggap limbah, kini menjelma menjadi ladang emas baru bagi warga Kelurahan Foramadiahi, Kecamatan Pulau Ternate. Berkat inisiatif Laz Yakesma Maluku Utara dan kerja sama dengan PPK Ormawa Himalogista Unkhair Ternate, warga setempat kini mampu mengolah pala menjadi produk bernilai tambah, yaitu minyak atsiri dan briket.
Pelatihan yang digelar di Rumah Produksi Fora Lestari ini diikuti oleh 20 warga, mulai dari ibu rumah tangga hingga pemuda. Mereka diajarkan cara membuat minyak atsiri dari biji pala dan briket dari cangkang pala. Tak hanya itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang tata cara mengurus PIRT untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
“Potensi pala di Maluku Utara sangat besar. Namun, selama ini kita hanya menjual biji pala dalam bentuk mentah. Padahal, jika diolah menjadi produk turunan, nilai ekonomisnya bisa jauh lebih tinggi,” ujar Abu Rahmat Ibrahim, Kepala Cabang Laz Yakesma Maluku Utara.
Sebagai bentuk dukungan, Laz Yakesma Maluku Utara menyerahkan bantuan alat destilasi kepada kelompok usaha Fora Lestari. Alat ini akan sangat membantu warga dalam memproduksi minyak atsiri secara massal.
“Harapan kami, pelatihan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah hasil bumi. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” tambah Abu Rahmat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari upaya Yakesma Maluku Utara untuk memberdayakan masyarakat di daerah terpencil. Melalui pelatihan dan pendampingan, diharapkan masyarakat dapat mandiri secara ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka.